
Kurang Tidur: Ancaman Tak Terlihat bagi Mata — Dari Mata Kering hingga Gangguan Penglihatan
Jakarta, 2025 — Di tengah tekanan pekerjaan, gaya hidup digital, dan kebutuhan “selalu aktif”, banyak orang mengorbankan waktu tidur demi menyelesaikan tugas, mengejar hiburan, atau sekadar bermain gawai hingga larut malam. Namun, efek samping dari kebiasaan tidur kurang ini tidak hanya berdampak pada tubuh dan pikiran, tetapi juga pada kesehatan mata.
Berbagai penelitian medis menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan gangguan penglihatan serta memperparah gejala sindrom mata kering (dry eye syndrome) — kondisi di mana mata tidak mendapat pelumasan yang cukup.
Tidur dan Fungsi Mata: Hubungan yang Erat
Tidur merupakan waktu penting bagi tubuh untuk melakukan proses regenerasi, termasuk sel-sel pada jaringan mata. Saat tidur, kornea mendapat suplai oksigen dan nutrisi lebih optimal, serta mengalami proses perbaikan alami. Kekurangan tidur dapat menghambat proses ini, menyebabkan mata terasa kering, merah, atau bahkan kabur. Individu yang memiliki waktu tidur kurang dari enam jam per malam lebih rentan mengalami gangguan pelumasan kornea dan iritasi pada permukaan mata.
Mata Kering: Gejala Awal yang Sering Diabaikan
Salah satu dampak paling sering muncul akibat kurang tidur adalah mata kering. Kondisi ini bisa ditandai oleh rasa perih, gatal, mata berair berlebihan, hingga sensasi seperti ada pasir di mata. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat merusak lapisan pelindung kornea dan menurunkan ketajaman penglihatan.
Mata kering kronis dapat menyebabkan gangguan penglihatan jangka panjang, terutama jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat. Dalam kasus berat, dapat terjadi luka pada permukaan kornea (ulkus kornea) yang berisiko memengaruhi penglihatan secara permanen.
Bukti Penelitian: Tidur Kurang, Gadget Banyak
Selain durasi tidur, kebiasaan penggunaan gadget yang berlebihan juga memperparah risiko mata kering. Penelitian dari Fakumi Medical Journal (2024) menunjukkan bahwa penggunaan perangkat digital lebih dari empat jam per hari meningkatkan keparahan mata kering secara signifikan.
Kombinasi antara kurang tidur dan paparan layar menyebabkan berkurangnya frekuensi berkedip, yang membuat air mata menguap lebih cepat dan permukaan mata menjadi kering. Selain itu, cahaya biru dari layar gawai turut mengganggu ritme sirkadian tubuh, memperburuk kualitas tidur dan memperparah efeknya terhadap mata.
Dampak Jangka Panjang
Jika terus dibiarkan, kondisi mata kering dan gangguan penglihatan akibat kurang tidur dapat menyebabkan:
Cara Mencegah dan Menjaga Kesehatan Mata
Kesimpulan
Kurang tidur bukan hanya mengganggu konsentrasi dan produktivitas, tetapi juga dapat memperburuk kesehatan mata. Dengan menjaga pola tidur, membatasi paparan layar, serta merawat mata secara rutin, risiko gangguan penglihatan dan sindrom mata kering dapat diminimalkan.
Sumber Referensi