Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia
 021-3104516       secretariat@perdami.or.id

Bahaya Penggunaan Softlens Tanpa Konsultasi Dokter: Dari Infeksi Hingga Risiko Kebutaan



Bahaya Penggunaan Softlens Tanpa Konsultasi Dokter: Dari Infeksi Hingga Risiko Kebutaan

Jakarta, 20 Agustus 2025 – Softlens atau lensa kontak kini menjadi pilihan populer, tidak hanya untuk membantu penglihatan, tetapi juga untuk menunjang penampilan. Dengan beragam warna dan desain, softlens sering dipandang sebagai alternatif yang praktis sekaligus estetik dibandingkan kacamata. Namun, di balik popularitasnya, penggunaan softlens tanpa konsultasi dokter ternyata menyimpan bahaya besar yang kerap diabaikan.

Tren Penggunaan Softlens di Indonesia

Di kalangan remaja hingga dewasa muda, softlens semakin diminati. Banyak yang membelinya secara daring atau di toko kosmetik tanpa resep dokter. Kemudahan ini memang menggoda, tetapi justru berbahaya. Softlens adalah alat medis yang seharusnya digunakan dengan rekomendasi profesional, bukan sekadar aksesoris kecantikan.

 

Risiko Kesehatan Akibat Penggunaan Softlens Tanpa Konsultasi Dokter

  1. Infeksi Mata (Keratitis)
    Lensa kontak yang dipakai tanpa rekomendasi dokter lebih rentan memicu keratitis, yaitu peradangan pada kornea akibat bakteri, jamur, atau parasit. Infeksi ini dapat menimbulkan rasa sakit hebat, penglihatan kabur, hingga berujung pada kebutaan jika tidak segera ditangani.
  2. Iritasi dan Mata Merah
    Pemakaian softlens sembarangan bisa menyebabkan konjungtivitis atau mata merah. Gejalanya antara lain gatal, berair, dan terasa perih. Bila tidak ditangani, iritasi berulang dapat merusak jaringan mata (Alodokter).
  3. Abrasi dan Ulkus Kornea
    Lensa kontak yang tidak sesuai ukuran atau tidak steril dapat menggores kornea. Luka kecil ini bisa berkembang menjadi ulkus (borok) yang berisiko menurunkan penglihatan secara permanen (National Eye Center).
  4. Kekurangan Oksigen pada Kornea
    Kornea mata mendapatkan oksigen langsung dari udara. Penggunaan softlens terlalu lama atau saat tidur menghalangi pasokan oksigen ini. Akibatnya, mata terasa kering, mudah lelah, dan rentan terkena infeksi (Yesdok).
  5. Alergi dan Penurunan Refleks Kornea
    Sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap material softlens atau cairan perendamnya. Selain itu, penggunaan yang tidak tepat bisa menurunkan refleks alami kornea, membuat mata lebih rentan terhadap benda asing seperti debu atau serangga (Garapmedia).

 

Faktor Risiko yang Sering Diabaikan

Banyak pengguna softlens tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka justru memperbesar risiko gangguan mata, seperti:

  • Membeli softlens tanpa resep dokter, hanya berdasarkan tren atau rekomendasi teman.
  • Tidak mencuci tangan sebelum memegang softlens, sehingga bakteri mudah berpindah ke mata.
  • Menggunakan softlens lebih lama dari batas waktu pakai (misalnya softlens harian dipakai berhari-hari).
  • Tidur atau berenang sambil memakai softlens, yang sangat berbahaya bagi kornea.

 

Tips Aman Menggunakan Softlens

Agar tetap aman dan nyaman, berikut beberapa langkah penting yang direkomendasikan oleh dokter mata:

  • Selalu konsultasi terlebih dahulu untuk menentukan jenis softlens yang sesuai dengan kondisi mata.
  • Gunakan cairan pembersih khusus untuk merendam softlens, jangan gunakan air keran atau air mineral.
  • Ganti wadah softlens secara rutin setiap 1–3 bulan untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
  • Patuhi durasi pemakaian: softlens harian hanya untuk sekali pakai, sementara softlens bulanan harus diganti sesuai jadwal.
  • Segera lepas softlens jika mata terasa nyeri, berair berlebihan, atau penglihatan menjadi kabur.

 

Kesimpulan

Softlens memang bisa mempercantik penampilan dan membantu penglihatan. Namun, risiko kesehatan yang menyertai tidak boleh diabaikan. Infeksi, iritasi, hingga risiko kebutaan bisa terjadi jika penggunaan dilakukan tanpa arahan dokter.

Sebelum tergoda membeli softlens murah secara online atau memakainya tanpa aturan, ingatlah bahwa kesehatan mata jauh lebih berharga daripada sekadar penampilan. Konsultasi medis, kebersihan, dan kedisiplinan adalah kunci utama menjaga kesehatan mata saat menggunakan softlens.

 Sumber: