Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia
 021-3104516       secretariat@perdami.or.id

Bahaya Sinar UV bagi Mata: Lebih dari Sekadar Silau



Bahaya Sinar UV bagi Mata: Lebih dari Sekadar Silau

Jakarta, 2025 — Matahari mungkin membawa kehangatan dan cahaya yang menyegarkan, tetapi di balik sinarnya terdapat radiasi ultraviolet (UV) yang dapat membahayakan mata jika terpapar secara berlebih. Dari kondisi sementara seperti fotokeratitis hingga kerusakan retina dan katarak kronis, paparan UV adalah musuh tersembunyi bagi kesehatan mata.

 

Apa Itu Sinar UV dan Kontaminasi Paparan

Sinar UV adalah bagian dari spektrum cahaya matahari dengan panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya tampak. Ada beberapa jenis sinar UV: UV-A, UV-B, dan UV-C. UV-C umumnya disaring oleh lapisan ozon dan tidak banyak mencapai permukaan bumi, sedangkan UV-A dan UV-B yang berhasil mencapai mata dapat menimbulkan dampak kesehatan.

Paparan sinar UV bisa berasal langsung dari cahaya matahari, pantulan permukaan seperti air, pasir, dan salju, serta sumber buatan seperti lampu UV dan alat las. Orang yang bekerja di luar ruangan atau di area dengan intensitas sinar matahari tinggi memiliki risiko paparan lebih besar.

 

Dampak Jangka Pendek dan Gejala

Beberapa efek yang muncul dalam waktu dekat akibat paparan sinar UV:

  • Fotokeratitis: mirip “sunburn” pada kornea; gejala termasuk mata merah, nyeri, sensasi seperti benda asing, dan penglihatan kabur. Kasus ditemukan pada pekerja las tanpa peralatan pelindung. Satu penelitian di Surabaya memperlihatkan bahwa pekerja las yang terpapar UV dalam proses pekerjaannya melaporkan gejala fotokeratitis akut.
  • Iritasi dan mata berair, kepekaan terhadap cahaya, serta kelelahan mata akibat paparan UV-B atau UV-A dalam durasi yang lama.

 

Dampak Jangka Panjang: Risiko Degeneratif

Paparan UV dalam jangka panjang dapat memicu masalah yang lebih serius:

  1. Katarak
    Radiasi UV-B dan UV-A dapat merusak protein lensa mata, mempercepat pembentukan katarak. Orang yang sering berada di luar ruangan tanpa pelindung mata memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak pada usia lebih muda.
  2. Degenerasi Makula / Gangguan Retina
    Paparan terus-menerus terhadap UV dapat merusak sel-sel di makula retina, bagian yang bertugas menghasilkan penglihatan tajam, terutama sentral. Ini bisa menyebabkan penurunan kualitas penglihatan dan kesulitan melihat detail halus saat membaca atau saat gelap.
  3. Pterygium
    Pertumbuhan abnormal jaringan di konjungtiva yang bisa meluas ke kornea. Kondisi ini sering dikaitkan dengan paparan sinar UV yang sering dan tanpa perlindungan.
  4. Potensi Kanker Mata
    Paparan sinar UV dapat meningkatkan risiko pertumbuhan sel yang tidak normal di kelopak mata atau bagian sekitar mata. Beberapa laporan menyebutkan tumor mata sebagai salah satu kemungkinan jika paparan jangka panjang tidak ditangani.

 

Apa yang Sudah Teramati di Indonesia

  • Dokter spesialis mata dari RS Mata Undaan, Surabaya, mengingatkan bahwa paparan sinar UV yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari dapat memicu kelainan mata, termasuk peningkatan risiko katarak dan tumor mata.
  • Menurut laporan Antara, dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K), menyatakan bahwa sinar UV (terutama UV-A dan UV-B) dari matahari lebih berbahaya dibandingkan sinar biru dari gadget dalam hal mempercepat proses katarak serta memengaruhi makula retina.

 

Cara Perlindungan Mata dari Bahaya UV

Untuk meminimalkan risiko akibat paparan sinar UV, berikut langkah-perlindungan yang direkomendasikan:

  • Gunakan kacamata hitam dengan lensa yang menyaring 100% UV (UV-A dan UV-B).
  • Pilih kacamata dengan label “UV Protection” atau standar pelindung UV resmi.
  • Pakai topi bertepi lebar atau payung saat aktivitas di siang hari, terutama antara pukul 10 pagi hingga 2 siang, saat intensitas UV tinggi.
  • Hindari langsung melihat sinar matahari atau sumber UV kuat seperti alat las tanpa pelindung.
  • Gunakan pelindung tambahan ketika berada di pantai, air, atau salju karena permukaan cerah dapat memantulkan banyak cahaya UV.
  • Pastikan area sekitar mata (kelopak dan kulit di sekitarnya) juga terlindungi, misalnya dengan memakai tabir surya khusus untuk area sensitif.

 

Kesimpulan

Walaupun sinar matahari memiliki manfaat seperti menghasilkan vitamin D dan memberikan cahaya alami, radiasi UV-A dan UV-B yang tersamar di dalamnya memiliki potensi bahaya serius bagi mata. Paparan yang terlalu sering dan dalam durasi yang panjang bisa menyebabkan kerusakan jangka pendek maupun jangka panjang yang memengaruhi kualitas hidup. Dengan perlindungan yang tepat, risiko tersebut bisa dikurangi secara signifikan.

 

Sumber Referensi

  1. "5 Bahaya Sinar UV bagi Mata dan Pencegahannya", RS Pondok Indah, 2024.
  2. "Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget", ANTARA News, 2022.
  3. Penelitian "Gejala Fotokeratitis Akut Akibat Radiasi Sinar Ultraviolet (UV) pada Pekerja LAS di PT. PAL Indonesia Surabaya", Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, 2017.
  4. Artikel “Dokter RSMU Beberkan Bahaya Sinar UV Bagi Penglihatan”, RS Mata Undaan Surabaya, 2024.
  5. Artikel “Waspada! Sinar UV dapat Mempercepat Risiko Penyakit Katarak”, Optik Tunggal, tahun terkini.